Kontak

31.10.11 00.03 By Ali Sadikin Brutu

Jl. Mawar, Sari Rejo, Medan Polonia
Emai. brutubisnis@gmail.com
Hp. 082160358867


# Melayani jual beli berbagai jenis bambu di medan dan sumatera Utara

Cara pembayaran

30.10.11 23.57 By Ali Sadikin Brutu

Mekanisme pembayaran yang menjadi standard ketentuan kami adalah :

  1. Transfer ke rekening kami di Bank Muamalat Atas nama : Ali Sadikin Berutu/ No rek.0140032062
  2. CASH ( Kami jemput ke kantor anda kusus  Medan)
Adapun pembayaran dapat dilakukan dengan bertahap, dengan ketentuan sebagai berikut :
  1. DP (Down Payment) sejumlah 30 % dari total biaya, dibayarkan pada saat Anda menyetujui dan menyerahkan  perjanjian jual beli
  2. Pembayaran kedua sejumlah 70% dari total biaya dibayarkan setelah barang ada
  3. Pembayaran yang telah dilakukan tidak dapat dikembalikan, walaupun dengan berbagai alasan.

HARGA BAMBU

23.37 By Ali Sadikin Brutu


1. Bambu Petung
Diameter  bambu petung berkisar 8-13cm, namun dapat juga mencapai 30cm. Panjangnya berkisar 10-18m. Terdapat banyak bulu rambut, bulu rambut panjangnya mencapai 1cm yang terdapat di setiap ruas. Tumbuh di gunung yang terjal atau basah, bisa juga di lereng gunung. Bambu petung biasanya berwarna hijau(muda) atau kuning(tua). Kegunaan:
  • Untuk mancang/untuk memasang pondasi (pada tanah yang biasanya tidak stabil)
  • Untuk mengecor
  • Untuk tiang rumah
Harga  : Rp. 35.000 – Rp. 50.000 (4m-5m)

2. Bambu Wulung
Bambu ini berdiameter 9-12 cm dengan tebal 2cm. Yang membedakan bambu ini dengan bambu lainnya adalah warnanya yang hitam. Kegunaan        :
  • Anyaman
  • Hiasan
  • Dinding
  • Untuk membuat rusuk-rusuk rumah
Harga  : Rp. 12.500 – Rp. 15.000 (5meter)
3. Bambu Apus/Tali
Diameternya 4-8cm dengan panjang 6-13cm. Tebalnya  2cm. Bambu ini merupakan bambu yang paling populer dan dikenal masyarakat. Karena bambu ini yang paling banyak digunakan untuk membuat usuk rumah, reng, pagar, selain dari harga yang sangat murah. Bambu apus yang dibelah tipis dan dianyam dapat dijadikan dinding, bahkan bahan penutup atap. Bambu ini paling banyak dimanfaatkan karena lebih lentur dan mudah dibentuk dibandingkan bambu yang lain.
Bambu ini berwarna hijau kekuningan. Harga berkisar Rp.7000-Rp.9.000 (4,5 meter)
4. Bambu Ampel
Secara fisik, fungsi, dan harga bambu ini tidak berbeda jauh dengan bambu apus. Yang membedakan hanya bambu ampel lebih keras dan tidak lentur seperti apus.
 5. Gedhek
Gedhek adalah bentuk lain dari bambu yang digunakan dalam pembangunan. Bambu apus yang dipotong melintang menghasilkan lapisan bambu yang tipis. Lapisan-lapisan ini kemudian dianyam menjadi berbagai pola dari yang sederhana hingga yang bermotif kompleks. Harganya pun bervariasi, dari Rp.35.000 per lembar (1×2 m) hingga Rp.35.000 /m2.
Jaman sekarang gedhek jarang digunakan sebagai bahan utama untuk dinding. Biasanya hanya digunakan untuk penghias interior maupun eksterior.
  1. Kriteria Bambu Yang Baik
  • Bambu Tua (5 tahun)
  • Berwarna kuning jernih atau hijau tua.
  • Berbintik putih pada pangkalnya,
  • Berserat padat dengan permukaan yang mengkilap
  • Ditempat ruas tidak boleh pecah.

Pengawetan Bambu
Pengawetan bambu ada dua cara, tradisional dan kimiawi.
-          Tradisional :
Sebelum digunakan bambu direndap selama satu bulan di dalam air tawar, payau, atau air laut yang tenang atau mengalir sehingga kanji yang terdapat pada bambu larut dalam air. Perendaman bambu sebaiknya dilakukan setelah bambu dikeringkan dalam keadaan vertikal di tempat yang teduh, baru kemudian direndam seluruhnya. Bambu yang baik, setelah direndam berwarna pucat dan berbau asam yang khas, dan di bagian dalam ruas tidak terdapat bulu dalam.
-          Kimiawi ada dua cara:
  1. Setelah ditebang (masih basah), daunnya jangan dihilangkan untuk memberi tanda dalam proses. Bambu direndam dalam larutan pengawet (solar) dalam posisi vertikal. Pada hari kedua atau ketiga daun bambu masih terlihat hijau seperti sebelim proses dimulai, namun saat daun bambu sudah berubah menjadi kekuning-kuningan, menjadi tanda bahwa proses pengawetan sudah selesai.
  2. Setelah ditebang (masih basah), daunnya dibersihkan/dihilangkan semua, bambu diposisikan horizontal dengan pangkal lebih tinggi dari ujungnya. Bagian pangkalnya dituangi bahan pengawet pada bagian ruas yang sudah dihilangkan sebagian. Pada awalnya air yang menetes dari ujung bambu adalah air yang tidak berwarna  (air bambu itu sendiri), lama kelamaan air yang menetes berwarna kekuningan (menyerupai cairan pengawet yang dipakai), menandakan bahan pengawet sudah diserap oleh bambu dan prosesnya selesai.
# Melayani Jual Beli Bambu di daerah Medan,

Jenis Bambu

21.23 By Ali Sadikin Brutu

Jenis-jenis Bambu yang terdapat di Indonesia diperkirakan sekitar 159 spesies dari total 1.250 jenis bambu yang terdapat di dunia. Bahkan sekitar 88 jenis bambu yang ada di Indonesia merupakan tanaman endemik.
Bambu merupakan jenis rumput-rumputan yang dan beruas. Bambu merupakan anggota famili Poaceae yang terdiri atas 70 genus. Bambu termasuk jenis tanaman yang mempunyai tingkat pertumbuhan yang tinggi. Beberapa jenis bambu mampu tumbuh hingga sepanjang 60 cm dalam sehari.
Indonesia merupakan salah satu wilayah yang menjadi surga bagi jenis tanaman yang disebut juga sebagai buluh, aur, dan eru ini. Diperkirakan terdapat sedikitnya 159 jenis bambu di Indonesia yang 88 diantaranya merupakan spesies endemik Indonesia.
Berikut beberapa jenis (spesies) bambu yang ditemukan tumbuh di Indonesia.

  1.      Arundinaria japonica Sieb & Zuc ex Stend ditemukan di Jawa.
  2.       Bambusa arundinacea (Retz.) Wild. (Pring Ori) di Jawa dan Sulawesi.
  3.       Bambusa atra Lindl. (Loleba) di Maluku.
  4.       Bambusa balcooa Roxb. Di Jawa.
  5.       Bambusa blumeana Bl. ex Schul. f. (Bambu Duri) di Jawa, Sulawesi, dan Nusa Tenggara.
  6.       Bambusa glaucescens (Wild) Sieb ex Munro. (Bambu Pagar; Cendani) di Jawa.
  7.       Bambusa horsfieldii Munro. (Bambu Embong) di Jawa
  8.       Bambusa maculata (Bambu Tutul; Pring Tutul) di Bali.
Bambu Tutul (Bambusa maculata)

9. Bambusa multiplex (Bambu Cendani; Mrengenani) di Jawa.
10. Bambusa polymorpha Munro. Di Jawa.
11. Bambusa tulda Munro. Di Jawa.
12. Bambusa tuldoides (Haur Hejo) di Jawa
13. Bambusa vulgaris Schard. (Awi Ampel; Haur Kuneng; Haur Hejo; Pring Kuning) di Jawa, Sumatera,   Kalimantan, dan Maluku. 
Bambu Kuning (Bambusa vulgaris)
14. Dendrocalamus asper (Bambu Petung) di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali, dan Sulawesi.
15. Dendrocalamus giganteus Munro. (Bambu Sembilang) di Jawa
16.Dendrocalamus strictur (Roxb) Ness. (Bambu Batu) di Jawa.
17. Dinochloa scandens (Bambu Cangkoreh; Kadalan) di Jawa.
18.Gigantochloa apus Kurz. (Bambu Apus; Bambu Tali) di Jawa.
Bambu Apus (Gigantochloa apus)

19. Gigantochloa atroviolacea (Bambu Hitam; Bambu Wulung; Gombong) di Jawa.
Bambu Wulung (Gigantochloa atroviolacea)
 20. Gigantochloa atter (Bambu Legi; Bambu Ater; Buluh; Jawa Benel; Awi Ater; Awi Kekes) di Jawa.
 
Bambu Legi (Gigantochloa atter)
http://alamendah.wordpress.com/2011/01/28/jenis-jenis-bambu-di-indonesia/



BAMBU

27.10.11 20.43 By Ali Sadikin Brutu

Bambu adalah tanaman jenis rumput-rumputan dengan rongga dan ruas di batangnya. Bambu memiliki banyak tipe. Nama lain dari bambu adalah buluh, aur, dan eru. Di dunia ini bambu merupakan salah satu tanaman dengan pertumbuhan paling cepat. Karena memiliki sistem rhizoma-dependen unik, dalam sehari bambu dapat tumbuh sepanjang 60cm (24 Inchi) bahkan lebih, tergantung pada kondisi tanah dan klimatologi tempat ia ditanam.
Bambu merupakan sumber bahan bangunan yang dapat diperbaharui dan banyak tersedia di Indonesia. Dari sekitar 1.250 jenis bambu di dunia, 140 jenis atau 11% nya adalah spesies asli Indonesia. Orang Indonesia sudah lama memanfaatkan bambu untuk bangunan rumah, perabotan, alat pertanian, kerajinan, alat musik, dan makanan. Namun, bambu belum menjadi prioritas pengembangan dan masih dilihat sebagai "bahan milik kaum miskin yang cepat rusak". Sahabat Bambu hadir untuk mengangkat citra bambu dengan menghasilkan produk berkualitas yang indah, kuat, dan tahan lama. Bambu yang dipanen dengan benar dan diawetkan merupakan bahan yang kuat, fleksibel, dan murah, yang dapat dijadikan bahan alternatif pengganti kayu yang kian langka dan mahal.
Mengapa menggunakan bambu? Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang bambu…
Sumberdaya terbarukan. Bambu dapat dipanen dalam waktu hanya 3-5 tahun dibandingkan dengan 20-50 tahun pada kebanyakan jenis kayu keras. Produksi biomasa bamboo diperkirakan sekitar 20-30 ton per hektar pet tahun.
Berlimpah. Ada lebih dari 1.500 spesies di seluruh dunia, di Indonesia juga ditemukan lebih dari 100 jenis bambu yang hampir seluruhnya dapat dimanfaatkan.
Lebih kuat dari baja. Jenis-jenis bamboo tertentu memiliki kekuatan tensil hingga 28.000 per inci, dibandingkan dengan baja yang memiliki tensil 23.000.
Meningkatkan pendapatan petani. Bambu tumbuh di kawasan pedesaan dan kebanyakan dimiliki oleh petani miskin. Memanfaatkan bambu secara lestari dapat membantu menambah penghasilan petani.
Rumah yang aman. Lebih dari satu miliar orang tinggal di rumah bambu. Dalam berbagai kejadian, rumah bambu terbuki tahan terhadap gempa bumi.
Eksotis, indah. Bambu secara alami adalah bahan yang indah dan eksotis, dapat diaplikasikan menjadi berbagai macam produk yang bermanfaat.